Galeri Bandara Ahmad Yani Diharapkan Jadi Awal UKM Naik Kelas

By Admin


nusakini.com-Semarang – Jumat (1/3/), Galeri UKM Jawa Tengah di Bandara Ahmad Yani mencuri perhatian penumpang yang keluar dari terminal kedatangan. Beberapa di antaranya bahkan sudah menengok hingga pintu depan. Tapi, begitu mendapati ruangan masih dibenahi, mereka pun membalikkan badan. 

Ya, soft launching Galeri UMK Jawa Tengah dilakukan oleh Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekda Provinsi Jawa Tengah Peni Rahayu, didampingi Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Tengah Emma Rachmawati. Soft launching ditandai dengan pemotongan tumpeng di galeri tersebut. 

Peni menyampaikan, soft launching itu hanya untuk mengenalkan keberadaan galeri tersebut, sekaligus latihan bertransaksi. Sehingga saat launching yang rencananya dilakukan Gubernur Jawa Tengah pada Selasa (5/3/2019), semuanya sudah siap. Dan pada tahap awal ini, pihaknya tidak menargetkan penjualan atau transaksi. Yang penting produk UKM Jawa Tengah dikenal masyarakat luas. Sehingga, dengan Galeri UKM di Bandara Ahmad Yani akan mengangkat citra pelaku UMKM. 

“Mudah-mudahan ini menjadi awal UKM itu bisa naik kelas, dan memasarkan ke dunia luar. Terutama, penumpang di Bandara Ahmad Yani. Biasanya tidak hanya penumpang, tapi juga pengantarnya. Mudah-mudahan, ini bisa berkembang dan bersaing dengan lainnya, terutama brand-brand besar,” harapnya. 

Ditambahkan, Galeri UKM Jawa Tengah benar-benar mencerminkan produk provinsi ini, mengingat produk dari 35 kabupaten/ kota ada di tempat itu. Harga yang diberikan pun bersaing, karena Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah membantu menyewakan tempat dan tenaga penjaga stan dengan dana APBD. Namun, listrik masih menjadi tanggungan UKM. 

“Untuk harga pastinya tidak akan mahal, karena kita bantu sewa tempatnya. Kualitasnya pun premium. Untuk kemasan, kami juga tidak menggunakan kantong plastik, melainkan kemasan yang ramah lingkungan, seperti tas daun pandan. Kami juga akan mencoba menggunakan tas enceng gondok,” paparnya. 

Tak hanya di Galeri UKM Jateng, produk UKM provinsi ini juga dipajang di ruang VIP bandara, lengkap dengan bandrol harga dan nomor telepon produsennya. Sehingga, jika ada yang berminat, pengunjung bisa membeli langsung atau online. 

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Emma Rachmawati menambahkan pihaknya akan memberlakukan rolling produk setidaknya tiga bulan sekali. Namun, tidak semua produk diputar. Produk yang laku terjual akan tetap dipertahankan, sedangkan yang tidak laku itu yang diganti dengan produk lainnya. Cara itu sekaligus membuka kesempatan produk dari UKM lain untuk dipasarkan di galeri. 

“Kita akan lihat mana produk yang fast moving (cepat terjual) dan low moving (lama terjual). Mana produk yang fast moving kemungkinan akan kami pertahankan. Sementara yang low moving akan kami pertimbangkan untuk di-rolling dengan produk lain,” tandasnya. 

Usai dibuka, sejumlah pengunjung mulai melihat-lihat produk yang berada di Galeri UKM. Penataan yang apik membuat mereka tertarik menyambangi tempat tersebut. Terlebih, barang yang dijual beragam, mulai dari pensil seharga Rp3.500, kopi yang dihargai dari Rp 13.500 sampai seratusan ribu rupiah, terasi Juwana, carica, kain tenun dan batik, aneka tas, dan sebagainya.(p/ab)